Kaktus merupakan tanaman favorit bagi orang-orang yang sibuk.
Bagaimana tidak? Kaktus tidak perlu sering-sering disiram, menanamnya
tidak repot, dan sangat mudah tumbuh bahkan saat kemarau yang sangat
kering sekalipun. Kaktus dipandang sebagai tanaman hias karena ternyata
variasi tanaman ini cukup banyak loh! Mulai dari variasi bentuk, warna,
bunga, bahkan durinya pun punya nilai estetika tersendiri.
Kaktus merupakan tumbuhan asli Amerika. Kaktus itu ada
bermacam-macam. Ada yang bentuknya seperti batu-batu kecil yang
ukurannya tidak lebih dari 5 cm, misalnya Lithop, Titanopsis, Lapidaria,
Penestraria, dan Gibbaeum. Ada pula kaktus-kaktus raksasa yang sering
kita lihat di film-film koboi, seperti Cereus peruvianus.
Kaktus termasuk kelompok tanaman succulent yaitu tanaman yang banyak
mengandung air di tubuhnya, sama seperti lidah buaya dan cocor bebek.
Selama musim penghujan, batang kaktus akan membengkak karena terisi air,
sementara saat kemarau batangnya perlahan-lahan menyusut. Bunga kaktus
sangat menyolok dan cukup berbeda daripada bunga tanaman lain.
Jagoan bunga kaktus bisa Anda lihat pada Epiphyllum atau dikenal juga
dengan nama kaktus anggrek. Bunga Epiphyllum sangat harum dan
diameternya bisa mencapai 20 cm. Struktur khas dari tanaman kaktus
adalah durinya. Duri kaktus bisa sangat pendek dan kecil sampai-sampai
sulit teramati seperti pada Schlumbergera, atau sangat besar dan tajam
seperti pada Echinocactus. Getah kaktus bening dan encer.
Orang Indian kuno sangat sering memanfaatkan getah kaktus sebagai
obat tradisional. Penanaman kaktus sebagai tanaman hias dimulai oleh
suku Aztec beratus-ratus tahun yang lalu. Lama juga ya. Di Indonesia pun
kaktus tidak kalah saing dengan tanaman hias berbunga lainnya dan telah
punya penggemar yang setia.