Rabu, 13 Juni 2012

Tanaman Kaktus

Kaktus merupakan tanaman favorit bagi orang-orang yang sibuk. Bagaimana tidak? Kaktus tidak perlu sering-sering disiram, menanamnya tidak repot, dan sangat mudah tumbuh bahkan saat kemarau yang sangat kering sekalipun. Kaktus dipandang sebagai tanaman hias karena ternyata variasi tanaman ini cukup banyak loh! Mulai dari variasi bentuk, warna, bunga, bahkan durinya pun punya nilai estetika tersendiri.

Kaktus merupakan tumbuhan asli Amerika. Kaktus itu ada bermacam-macam. Ada yang bentuknya seperti batu-batu kecil yang ukurannya tidak lebih dari 5 cm, misalnya Lithop, Titanopsis, Lapidaria, Penestraria, dan Gibbaeum. Ada pula kaktus-kaktus raksasa yang sering kita lihat di film-film koboi, seperti Cereus peruvianus.

Kaktus termasuk kelompok tanaman succulent yaitu tanaman yang banyak mengandung air di tubuhnya, sama seperti lidah buaya dan cocor bebek. Selama musim penghujan, batang kaktus akan membengkak karena terisi air, sementara saat kemarau batangnya perlahan-lahan menyusut. Bunga kaktus sangat menyolok dan cukup berbeda daripada bunga tanaman lain.

Jagoan bunga kaktus bisa Anda lihat pada Epiphyllum atau dikenal juga dengan nama kaktus anggrek. Bunga Epiphyllum sangat harum dan diameternya bisa mencapai 20 cm. Struktur khas dari tanaman kaktus adalah durinya. Duri kaktus bisa sangat pendek dan kecil sampai-sampai sulit teramati seperti pada Schlumbergera, atau sangat besar dan tajam seperti pada Echinocactus. Getah kaktus bening dan encer.

Orang Indian kuno sangat sering memanfaatkan getah kaktus sebagai obat tradisional. Penanaman kaktus sebagai tanaman hias dimulai oleh suku Aztec beratus-ratus tahun yang lalu. Lama juga ya. Di Indonesia pun kaktus tidak kalah saing dengan tanaman hias berbunga lainnya dan telah punya penggemar yang setia.